Rabu, 26 Agustus 2015

Sediaan PIL



PENGERTIAN
Pillulae berasal dari kata  ‘pila’ artinya bola kecil.Obat berbentuk bundar seperti bola ini bermacam-macam bobotnya dan masing-masing diberi nama sendiri. Pillulae menurut FI edisi III ialah  suatu sediaan berupa massa bulat mengadung satu atau lebih bahan obat yang di gunakan untuk obat dalam dan bobotnya 50-300 mg per pil (ada juga yang menyebutkan bobot pil adalah 1-5 gram.Boli adalah pil yang bobotnya diatas 300mg ; granula bobot nya 20-60 mg dan parvule bobonya di bawah 20mg per buah.
      Bentuk sediaan pil mempunyai beberapa keuntungan ,antara lain :
1.Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obat.
2.Memberikan obat dalam dosis tertentu.
KOMPONEN, PENGGUNAAN, DAN CONTOH PILLULAE.
1.      Zat utama berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan farmakope misalnya KmnO4,asetosal,digitalis folium, garam ferro,dan lain-lain.
2.      Zat tambahan terdiri dari :
§  Zat pengisi: fungsinya untuk memperbesar volume massa pil agar mudah untuk dibuat. Contoh: akar manis ( Radix Liquiritae ),bolus alba, atau bahan lain yang cocok ( glukosa,amilum,dan lain-lain).Radix Liq. Dengan gliserinadalah konsistuen yang baik untuk bahan-bahan minyak atsiri ( metode blomberg ).Terlebih dahulu kalau ditambahkan succus lq.Hal ini karena radix liq. Mengadung glisirizin yang bersifat mengemulsi minyak.
§  Zat pengikat :fungsinya untuk memperbesar daya kohesi dan adhesi massa pil agar massa pil saling melekat menjadi massa yang kompak.                                                 Contoh: sari akar manis (succus liquiritae),gom akasia,tragakan,campuran bahan tersebut (PGS) atau bahan lain yang cocok (glukosa,mel ,sirop,mucilago,kanji,adeps,glycerinum cum tragakan,extra.gentian,extra.aloe , dan lain –lain).
§  Zat penabur : fungsinya untuk memperkecil gaya gesekan antara molekul yang sejenis maupun tidak sejenis,sehingga massa pil tidak lengket satu sama lain,atau pil lenket satu pil dengan pil lainnya. Contoh : lycopodium dan talcum.
§  Zat pembasah :fungsinya untuk memperkecil sudut kontak ( < 90) antar molekul sehingga massa menjadi basah dan lembek serta mudah di bentuk. Contoh : air, air-gliserin, gliserin ,sirop,madu dan lain-lain.
§  Zat penyalut :fungsinya adalah
1.      Untuk  menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
2.      Mencegah perubahan karena pengaruh udara
3.      Supaya pil pecah di dalam usus tidak di lambung (enteric coated pil )
Ada  6 tipe bahan obat yang diberikan secara enterik :
1.Bahan obat yang di pakai terus-menerus tetapi merangsang selaput lendir hidung. Misalnya asam         salisilat dan digitalis.
2.Bahan obat yang menghalagi pencernaan karena dengan pepsib membetuk senyawa yang tidak larut. Misanya argentum nitrat.
3.bahan yang ter urai oleh asam lambung . Misalnya antibiotik golongan penisilin.
4.Bahan obat yang dalam keadaan sepeka mungkin di usus. Misalnya antiseptik, santonin.
5.Bahan obat yang mengakibatkan mabuk dan muntah-muntah .Misalnya emetin dan sulfonanama.
6. Bahan obat yang dikehendaki lambat bereaksi.Misanya antihistamin.
Beberapa keterangan pada pembuatan pil
1.Bobot pil ideal adalah antara 100-150 mg, rata-rata 120 mg,namun karena suatu hal sering tidak terpenuhi.
2.SEBAGAI ZAT PENGISI JIKA MUNGKIN DIPILIH RADIX LIQ. KECUALI JIKA MUNCUL REAKSI KADANG DIPAKAI BOLUS ALBA.
3. sebagai zat [engikat, jika mungkin gunakn succus liq. 2gram/60 pil jika ada reaksi kadang digunakan adeps lanae atau vasline.
4. Pada pembuatan masa pil ke dalam campuran obat radiks dan succus harus ditambahkan cairan (bahan pembasah) supaya pada penggempalan diperoleh massa yang homogen.
5. Setelah massa pil dibuat, massa pil kemudian digulung dan dipotong menurut jumlah pil yang diminta dan akhirnya pil dibulatkan.

Cara Pembuatan Sediaan Pil
Cara pembuatan pil pada prinsipnya adalah mencampurkan bahan-bahan, baik obat atau zat utama dan zat tambahan sampai homogen. Setelah homogen, campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembek yang elastis, lalu dibuat bentuk batang dengan cara menekanan sampai sepanjang alat pemotong pil yang dikehendaki, kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa pil, pada alat penggulung dan alat pemotong pil agar massa pil tidak melekat pada alat tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersihkan dahulu.



Syarat-syarat Pil Dalam FI Edisi III adalah :
1.      Pada penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran pencernaan dan pil salut enterik tidak hancur dalam lambung tetapi hancur dalam usus halus.
2.      Memenuhi keseragaman bobot. Timbang 20 pil satu-persatu, hitung bobot rata-rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata adalah :
3.      Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada compressi yaitu dalam air 36 derajat – 38 derajat selama 15 menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut.

Penyimpanan Pil
Sesuai dengan cara penyimpanan tablet dengan memperhatikan sifat zat tambahan yang digunakan. Yaitu:    Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya berisi zat pengering ,di tempat sejuk. Sejuk ialah suhu antara 8 dan 15 derajat. kecuali dinyatakan lain dapat disimpan dalam lemari pendingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar